Minggu, 02 Oktober 2022

Infograsis Penggunaan Handpone

 66,3% masyarakat Indonesia Memiliki Smartphone


Hasil survei penggunaan TIK serta implikasinya terhadap aspek sosial budaya masyarakat di Indonesia menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia sudah memiliki smartphone. Jumlahnya hampir mencapai 2/3 dari total masyarakat Indonesia atau dua kali lipat dibandingkan dengan yang tidak memilikis smartphone.Fitur menarik yang dapat memberikan pengalaman konektivitas ke dunia maya dan semakin banyaknya smartphone yang dijual dengan harga murah di pasaran dapat menjadi pemicu tingginya kepemilikan smartphone di Indonesia. 

Jika dilihat berdasarkan pulau dapat diketahui bahwa masyarakat di Pulau Jawa menunjukkan proporsi kepemilikan smartphone yang paling banyak dibandingkan dengan kepemilikan jenis perangkat ini di pulau lainnya. Hal ini bisa disebabkan karena ketersediaan akses telekomunikasi yang cukup baik serta terjangkaunya perangkat smartphone di Pulau Jawa.

Hasil survei ini berikutnya menunjukkan bahwa masyarakat urban lebih banyak yang memiliki smartphone dibandingkan dengan masyarakat pedesaan. Meski demikian, jumlah penetrasi smartphone di pedesaan sudah mencapai lebih dari 50,39% dari total masyarakat pedesaan. Kondisi ini menunjukkan bahwa meskipun tinggal di pedesaan, masyarakat Indonesia masih dapat mengikuti perkembangan teknologi yang ada.

Kemudian hasil survei lainnya menunjukkan bahwa masyarakat pada rentang usia 20 – 29 tahun adalah kelompok usia dengan tingkat penetrasi smartphone yang paling tinggi (75,95%). Namun jika diperhatikan, persentase kepemilikan di semua kelompok usia telah mencapai lebih dari 50% dari total masyarakat pada rentang usia tersebut. Kondisi ini menunjukkan bahwa smartphone populer tidak hanya di kalangan anak-anak dan remaja tetapi juga di kalangan masyarakat berusia lanjut.

Jika dilihat dengan kepemilikan berdasarkan jenis kelamin, dapat diketahui bahwa laki-laki lebih dominan dalam kepemilikan smartphone dibandingkan dengan perempuan meskipun gapnya tidak terlalu signifikan yaitu hanya mencapai 2,32%. Lantas masyarakat yang termasuk kelompok berpendidikan S2/S3 semuanya memiliki smartphone. Adapun masyarakat yang berada pada kelompok jenjang pendidikan lainnya juga menunjukkan bahwa tingkat pendidikan tidak menghalangi atau menjadi hambatan untuk mengadopsi teknologi.

Adapun hasil survei ini juga menunjukkan smartphone telah dapat dijangkau oleh daya beli masyarakat dengan tingkat penghasilan di bawah satu juta per bulan. Semakin banyaknya smartphone berharga murah yang dijual diprediksi akan meningkatkan penetrasi smartphone khususnya kalangan masyarakat dengan tingkat penghasilan rendah.


| ANIMASI DAMPAK PENGGUNAA SMARPHONE

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INDONESIA 2021

STATISTIK PENDUDUK PADA TAHUN 2021 DIINDONESIA. Statistik Indonesia dalam Infografis 2021 merupakan publikasi kali kelima yang diterbitkan u...